Berita 

Peserta PPN X Berwisata Sejarah dan Religi di Provinsi Banten

BANTEN (Litera.co.id) – Pertemuan Penyair Nusantara (PPN) X yang diselenggarakan di Banten diikuti lima negara yakni Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. PPN X yang bertajuk “Puisi untuk Perdamaian Dunia” ini dipusatkan di Taman Budaya Banten, Kawasan Banten Lama, pada tanggal 15-17 Desember 2017.

Pada pelaksanaan hari kedua, para peserta PPN X, dengan agenda wisata sejarah dan religi di kota Serang, Provinsi Banten. Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Keraton Kaibon (=Keibuan), keraton ini dibangun untuk ibu Sultan Syafiudin.

Setelah itu, para peserta PPN X mengunjungi Keraton Sorosowan, keraton ini dibangun pada tahun 1522-1526 pada masa pemerintahan Maulana Hasanudin. Lalu menuju ke Museum Banten dan Masjid Agung Banten. Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua di Indonesia. Pada setiap harinya, masjid ini banyak dikunjungi peziarah. Masjid ini dibangun pada masa kepemimpinan Sultan Maulana Hasanudin pada tahun 1556.

Provinsi Banten memiliki banyak situs-situs sejarah dan religi. Sayang sekali, situs-situs itu terkesan tak terurus dengan baik, kotor dan kumuh, seperti yang terlihat Watu Gilang. Watu Gilang menurut babad Banten batu ini disebut Watu Gigiliang dipergunakan sebagai tempat pentasbihan atau penobatan raja-raja di Kesultanan Banten.

Kemudian peserta PPN X mengunjungi Benteng Speelwijk yang didirikan oleh kolonial Belanda pada tahun 1585 sebagai simbol kekuasaannya di Banten. Penyebutan nama Speelwijk diberikan sebagai bentuk penghargaan kepada Gubenur Jendral Cornellis Janzoon Speelman yang bertugas pada tahun 1681-1684.

Lokasi terakhir yang dikunjungi adalah Vihara Avalokitesvara Banten. Vihara ini dibangun pada abad 16, terletak di Banten Lama terkait dengan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Tokoh penyebar agama islam di tanah Jawa ini memiliki istri yang masih berketurunan kaisar Tiongkok bernama Putri Ong Tien. (R)

Related posts

Leave a Comment

eighteen + nineteen =